Dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2025 pukul 09.00 WIB – selesai di GKI Martadireja

Nyanyian merupakan salah satu unsur penting dalam ibadah. Jika diperhatikan, dalam liturgi Minggu GKJ dan GKI terdapat enam nyanyian ditambah 3 tanggapan (amin dan haleluya) dan Mazmur (bagi gereja yang menyanyikan Mazmur). Memperhatikan hal tersebut, sangat disayangkan bila ibadah dijalankan secara asal-asalan. Semua mesti dilakukan secara baik.

Kelompok Kerja Pembinaan dan Pengaderan Jaringan Kerja LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng wilayah Banyumas (Pokja JKPP Banyumas) mengadakan pembinaan sehari bagi procantor, cantoria dan pemazmur. Ibu Natalis Sidanta dari GKI Salatiga menjadi fasilitatornya. Kegiatan ini diselenggarakan di GKI Martadireja Purwokerto. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sekitar 75 orang. Mereka dari Klasis Kebumen, Klasis Banyumas Selatan (Basel), Klasis Banyumas Utara (Batara) dan dari GKI Klasis Purwokerto.

Ibu Natalis menjelaskan “Procantor “ dan “Cantoria” berasal dari kata Cantare (bahasa Latin) yang artinya bernyanyi. Cantor merupakan sebutan untuk orang yang menyanyi. Schola cantorum merupakan beberapa orang penyanyi yang bernyanyi bersama. Pemimpin kelompok ini disebut procantor (pro=di depan, cantor =penyanyi). Schola cantorum berfungsi dalam ibadah sejak masa Abad Pertengahan, bahkan pada masa Raja Daud telah dikenal kelompok penyanyi yang bertugas dalam ibadah orang Yahudi. Di Indonesia, istilah schola cantorum dipopulerkan oleh HA Pandopo sekitar tahun 1980. Di sinilah dipahami bahwa prokantor dikenal sebagai pemimpin pujian/PNJ/Song Leader. Adapun kantoria berarti singers atau kelompok pemandu lagu.

Bagi gereja-gereja yang dalam ibadatnya mendaraskan Mazmur, terdapat pemazmur (Psalmody). Pemazmur bertugas menyanyikan bagian dari kitab mazmur. Indahnya Mazmur yang didaraskan membuat Mazmur menjadi kegiatan atau seni dalam ibadah.

Melalui kegiatan ini, semoga gereja-gereja semakin memperhatikan pelayanan ibadahnya. Melalui ibadah yang dipersiapkan dan dijalankan secara baik, umat semakin mengalami perjumpaan dengan Allah. Pengalaman bersama Allah menjadikan kehidupan umat dijalani dengan cinta kasih, semangat, pengharapan dan iman.